PostRank

Buku Tamu Koe


Buku Tamu Koe , Wajib diisi bila anda berkunjung disini

Nonton TVkoe


at .

GOOGLE



speedtest

Test your Internet connection speed at Speedtest.net

Kamis, 21 Mei 2009

Pesawat Jatuh

Innalillahi wa innalillahi rojiun......

Kembali Nusantara kita tercinta berduka .... kemaren tepatnya tanggal 20 Mei 2009 kembali bencana menimpa negeri kita ini. Kecelakaan pesawat C-130 Hercules Alpha 1325 milik dari TNI AU ini kemaren siang terjadi di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Kecelakaan pesawat ini mungkin sudah yang kesekian kalinya terjadi pada Negeri kita.Banyak korban yang ditimbulkan dari kecelakaan ini , seperti yang dilansir dibeberapa media cetak dan juga media massa lainnya korban dari kecelakaan ini diperkirakan sekitar 98 orang termasuk juga dari penduduk setempat yang ikut jadi korban atas tragedi ini.Pesawat Hercules C - 130 merupakan jenis pesawat yang tergolong sebagai pesawat barang / kargo , selain juga sebagai pengangkut tentara ,pengisian bahan bakar di udara, pemadam kebakaran udara, dan ambulans udara. Pesawat yang merupakan keluarga dari jenis pesawat C - 139 ini memanglah tergolong tua. Prototipe dari pesawat ini dibuat pada 23 Agustus 1954 dari pabrik Lockheed di Burbank, California, Amerika Serikat dengan nama YC-130. Kecelakaan pesawat Hercules C -139 di Desa Geplak , Kec. Karas Magetan ini mengankut sekitar 110 penumpang terdiri dari 99 penumpang dan 11 kru. salah stau dari kru tersebut adalah seorang perwira tinggi, yaitu Marsekal Pertama Harsono yang notabene beliau ini adalah panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional IV Biak.
Pesawat yang dipiloti oleh Kapten Mayor Danu Setiawan dan dikopiloti Kapten Younan tersebut berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma dengan rute penerbangan Jakarta, Magetan, Makassar, Kendari, Ambon, dan Biak. Belum diketahui secara pasti penyebab petaka pagi itu.Terkait penyebab jatuhnya pesawat, TNI AU melalui Kapentak Lanud Iswahjudi Mayor Sutrisno menyatakan bahwa saat ini masih diselidiki. Sumber Pentak Lanud Iswahjudi, Magetan menyatakan, Hercules A-1325 itu bertolak dari bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Lanud Iswahjudi di Magetan.

Kontak pertama dengan Lanud Iswahjudi dilakukan Hercules A-1325 pada pukul 06.19. Ketinggiannya saat itu 112 ribu feet, menuju 7 ribu feet. Sekitar pukul 06.22, ada kontak lagi. Posisi pesawat 7 ribu feet, menuju 3 ribu feet. ''Kondisi cuaca dilaporkan dalam keadaan normal,'' jelasnya. Musibah yang menewaskan banyak korban itu adalah yang kedua sejak dua bulan terakhir. Pada 6 April lalu, pesawat TNI-AU jenis F-27 Troopship nomor registrasi A-2703 jatuh dan terbakar di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat. Enam awak pesawat dan 18 prajurit elite Pasukan Kas TNI-AU (Paskhasau) tewas.Banyaknya korban atas tragedi ini membuat banyak pihak yang dirugikan , baik secara moril maupun juga materiil. Ditempat yang terpisah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sore kemarin memanggil para petinggi TNI dan menteri pertahanan untuk membahas penanganan musibah jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Magetan. SBY memerintah TNI untuk melakukan investigasi menyeluruh guna memastikan penyebab jatuhnya pesawat angkut TNI-AU tersebut.Selain dari pemeriksaan rutinitas kondisi pesawat terbang sampai dengan kondisi lapangan yang harus dipersiapkan secara baik. Menurut pernyataan dari Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, penyebab dari kecelakaan peswat Herculec C - 139 itu adalah dari faktor cuaca .''Memang kondisi waktu itu ground fog. Jadi, ada kabut di darat,'' jelasnya, dan menurut beliau juga di Lanud Iswahyudi saat pagi sering ada kabut. ''Seperti kita ketahui, memang dalam perubahan iklim ini cuaca tidak menentu, baik di udara darat maupun lautan,'' kata Djoko.

Kadispen TNI-AU Marsekal Pertama TNI FHB Soelistyo menyatakan bahwa kecelakaan pesawat Hercules ini bukan dikarenakan oleh umur pesawat yang sudah tua, itu dikarenakan bahwa pesawat yang jatuh di Magetan kemaren itu adalah pesawat Hercules yang dibuat pada tahun 1980 dan masuk kejajaran TNI AU pada tahun 1994 jadi notabene pesawat itu masih tergolong pesawat baru.Jadi kalau banyak yang mengira bahwa yang jatuh kemaren itu adalah pesawat yang tua ( tidak layak terbang ) itu tidaklah benar. Pesawat Hercules tersebut terakhir melakukan perawatan adalah pada 19 Mei kemaren, jadi minim kemungkinan terjadinya kecelakaan tersebut karena kondisi pesawat .Di sisi lain, mantan Panglima Komando Pertahanan Nasional (Pangkohanudnas) Djoko Poerwoko menegaskan bahwa jatuhnya pesawat militer tersebut tak lain karena anggaran perawatan pesawat yang dikucurkan pemerintah sangat kurang.''Meski perawatannya sesuai prosedur, kalau tim ahlinya tidak digaji dengan baik, bisa saja lho menyebabkan pesawat miring-miring,'' ujarnya. Karena itu, dia berharap pemerintah meningkatkan perhatian terhadap armada militer. Sebab, hal tersebut merupakan kekuatan bangsa. Menurut dia, personel angkatan udara militer perlu digaji setara dengan personel pesawat udara swasta.

Dirangkum dari berbagai sumber

free graphic for myspace




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukkan komentar anda tentang wacana diatas