PostRank

Buku Tamu Koe


Buku Tamu Koe , Wajib diisi bila anda berkunjung disini

Nonton TVkoe


at .

GOOGLE



speedtest

Test your Internet connection speed at Speedtest.net

Kamis, 23 April 2009

Budaya Antri

free graphic for myspace

Budaya Antri dinegara kita memang patut diacungi jempol... :) meskipun harus berdesak - desakan bahkan sampai menimbulkan korbanpun masyarakat rela menjalaninya. Tapi ironisnya budaya antri saat ini sangat bertolak belakang dengan apa yang mungkin bisa kita renungkan....

Seperti yang sudah dilansir pada satu media massa di negeri ini " Jawa Pos " budaya antri baru saja terjadi didua tempat yang berbeda dan dengan motif yang berbeda juga.Kemarin ada antrean panjang di dua tempat dimana mereka sama-sama antre sejak pagi dan sama-sama melibatkan ratusan orang. Yang berbeda disini bukan jenis antriannya tapi status orang yang antre. Di tempat pertama, tepatnya di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, ratusan orang antre demi mendapatkan BLT (bantuan langsung tunai) Rp 200 ribu.Di tempat lain, tepatnya di toko perhiasan Felice di atrium Senayan City, Jakarta, ratusan orang yang didominasi kaum hawa, rela berdesak-desakan sejak pagi. Mereka antre demi mendapatkan diskon spesial di toko perhiasan tersebut. Adalah Felice yang berstatus sebagai tempat penjualan perhiasan termasuk juga berjenis berlian yang kemaren mengobral discon hingga 90%, dengan discon itulah yang mengundang antusiasme kaum hawa untuk menghamburkan uang dan memuaskan hasrat mereka untuk berbelanja jenis perhiasan baik jenis biasa ataupun yang berjenis berlian.Ironis memang dan itulah yang dimana satu hal yang mungkin saat ini sudah terbiasa dinegara ini.

Satu sisi dibelahan bumi Pertiwi ini tepatnya di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, puluhan warga harus anti ditempat yang panas , ditengah kerumunan orang yang aroma badannya beraneka macam demi mendapatkan uang Rp 200 ribu mereka harus rela berkumpul sejak pagi buta , berdesak - desakan bahkan ada yang sampai menjadi korban dan anehnya meskipun sudah antre tapi ada juga sebagian warga yang tidak kebagian uang BLT. Meskipun banyak yang protes akan hal tersebut tapi mereka tetap tidaklah bisa memungkiri memang begitulah adanya. Jurang pemisah antara kalangan berada dan kalangan menengah kebawah sangatlah berasa disini. Bagi mereka yang mengagap dirinya sebagai kalangan berada ato bahasa kerennya " Konglongmerat " uang bukanlah hal yang sangat berharga , dan mereka dengan enaknya menghambur - hamburkan uang mereka demi membeli hal yang tidak begitu berguna. Dengan belanja perhiasan yang nominalnya mulai dari ratusan ribu sampai dengan jutaan , mereka tidak merasa bahwa disatu sisi banyak saudara kita yang harus mengantri , berdesak - desakan bahkan sampai menimbulkan korban hanya untuk mendapatkan 200.000.- itupun tidak semuanya kabagian. Sungguh sangat tragis memang tapi itulah yang namanya " Antri " dimana kesabaran dan keikhlasanlah yang sangat diperlukan. Bagaimana menurut anda tentang masalah ini ?? Komentar anda sangat saya harapkan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukkan komentar anda tentang wacana diatas